header junitha hornet's story

Review Buku Daisy Manis Hendry James

Posting Komentar
Review Buku Daisy Manis Hendry James
Salam literasi ....
Hai Sahabat, apa kabar? PPKM diperpanjang lagi nih, But don't worry.  Buat yang lagi stay at home dan bingung mau ngapain? Kita baca buku aja yuk, kali ini Junitha akan mereview salah satu koleksi buku sastra clasic dunia milik Henry James yang berjudul "Daisy Manis". Semoga buku yang Junitha review ini bisa dijadikan salah satu buku yang akan dibaca menemani Sahabat yang lagi di rumah ya ....

Daisy Manis Gadis Amerika Yang Malang

Review Buku Daisy Manis Hendry James

Identitas Buku :

Judul : Daisy Manis

Penulis : Henry James

Penerjemah : Sapardi Djoko Damono

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia KPG

Jumlah Halaman : 93 Halaman

Ukuran Buku : 14 cm x 21 cm

ISBN : 978-602-424-158-2

Blurb :

Daisy Manis berkisah tentang Daisy Miller, lambang seorang gadis Amerika yang cantik, kaya, polos, yang sia-sia dalam menghadapi keangkuhan sosial bangsanya di Eropa. Ia lincah dalam bergaul, semaunya sendiri, tahu batas, tapi hancur jadi bahan pergunjingan, hanya karena ia kurang menghormati tata cara dan sopan santun yang telah menjadi adat. Karya Henry James pertama kali terbit tahun 1878 dan telah pula difilmkan.
Review Buku Daisy Manis Hendry James

Review Buku 

Novel ini diawali dengan bertemunya pemuda asal Amerika bernama Winterbourne dengan bocah laki-laki berumur sembilan tahun bernama Randolph Miller, yang sedang berlibur di kota kecil bernama Vevey, Swiss.

Randolph Miller ternyata adalah adik kandung dari Daisy Miller. Mereka bersama Ibu dan ditemani oleh pesuruhnya sedang berlibur dan menginap di sebuah hotel di tepi danau yang indah.

Di tempat yang sama Winterbourne pun sedang berlibur bersama Bibinya yang menderita sakit kepala, Pertemuan yang tidak direncanakan ini membuat Daisy dan Winterbourne duduk disebuah bangku dekat danau dan berbincang-bincang. Winterbourne kemudian mulai tertarik dengan Daisy yang cantik, mudah akrab dan juga ramah.

Menurut adat Amerika yang juga berlaku di Eropa, lelaki muda tidak akan berbicara bebas kepada wanita yang belum menikah, kecuali dengan syarat-syarat tertentu. Namun, Daisy tidak memedulikan itu.

Kemudian suatu hari Winterbourne  berkeinginan mengajak Daisy mengunjungi Puri Chillon untuk memperkenalkan Daisy dengn bibinya yang bernama Ny. Costello, seorang janda kaya raya dan juga sangat pemilih dalam bergaul.

Setelah mendengar cerita dari keponakannya Ny. Costello menolak untuk dipertemukan dengan Daisy. Menurutnya, Daisy adalah perempuan Amerika yang tidak berbudaya karena ia bergaul dengan teman lelaki yang baru dikenal tanpa pengawalan, pada zaman itu dianggap sangatlah tabu dan melanggar adat. 

Bukan hanya itu daisy dan keluarganya memiliki budaya yang dianggap aneh yaitu pesuruh lelakinya diperlakukan sebagai orang yang mempunyai derajat yang sama dengan mereka. Ya, mereka menggap pesuruh mereka layaknya sahabat karib. Hal ini dianggap sangat aneh karena seharunsya pesuruh tidak boleh berdekatan sangat akrab dengan tuannya.

Suatu hari Daisy dan keluarganya yang kaya raya itu berlibur ke Roma. Winterbourne yg datang kemudian bertemu dengan Daisy yang sudah memiliki sahabat lelaki bernama Giovanelli pemuda Italia.
Anda seorang gadis manis, tetapi saya mengharap agar anda merayu saya saja, ya hanya saya saja, kata Winterbourne. Halaman 71.

Ah, terima kasih, terima kasih banyak. Andalah yang paling tidak masuk pikiran saya untuk dirayu. Dan perkenankanlah saya memberi tahu Anda, Anda ini terlalu kaku, jawab Daisy. Halaman 71. 

Seolah-olah ada cahaya yang menyorot dan menjelaskan keraguan tentang tingkah laku Daisy, kepada Winterbourne, dan teka teki itu terjawab. Jelas Daisy itu wanita muda yang tidak berhak mendapatkan penghormatan dari seorang pria.

Melihat Daisy mudah akrab dengan laki-laki lain akhirnya mereka dikucilkan dari pergaulan oleh keluarga-keluarga Amerika yang sedang berlibur di Roma, karena Daisy dianggap tidak patuh kepada nilai-nilai budaya. Meskipun Daisy dari keluarga yang kaya raya, namun mereka dianggap rendahan karena tingkah lakunya yang tidak sesuai dengan aturan.

Tak lama kemudian Daisy sakit, demamnya ternyata sangat tinggi, dan gadis malang itu akhirnya meninggal dunia disebabkan karena sering keluar malam.

Daisy dimakamkan disebuah kuburan kecil bagi orang protestan di sudut tembok kerajaan Romawi, di bawah pepohonan cemara dan bunga-bunga musim semi yang rimbun. Winterbourne berdiri di makam itu dengna beberapa pelawat lain.

Setelah itu Winterbourne meninggalkan Roma, tetapi kala musim panas tiba ia kembali ke kota kecil bernama Verve tempat dimana awal perjumpaan dengan gadim manis dan periang. Pada waktu senggang Winterbourne pun sering memikirkan Daisy Miller.

Kelebihan Buku :

Buku ini memberikan pesan bahwa, ada sebuah aturan dasar yang jika tidak kita tunaikan makan sangsi sosial akan kita dapatkan, seperti yang dialami oleh Daisy Miller.

Kekurangan Buku :

Sayang banget nih Sahabat, menurut Junitha alur cerita dalam novel ini terlalu cepat selesai dan kurang mendetail. Tapi secara keseluruhan sih Junitha suka dengan buku satra clasic dunia ini. Junitha ksih nilai 4/5 untuk buku ini.

Terima kasih semoga review buku Daisy Manis - Hendr James ini bermanfaat ya Sahabat, Salam sehat dan bahagia selalu.

Junitha Hornet


Junitha Hornet
Selamat Datang di Junitha Hornet's Story Blogger, Cerpenis, dan Penyuka Buku "Menulislah Karena Suka, Maka Kamu Akan Menikmatinya".

Related Posts

Posting Komentar