header junitha hornet's story

Review Novel Winter in Tokyo By : Ilana Tan

Review Novel Winter in Tokyo. Salah satu novel tetralogi musim By : Ilana Tan, pengarang mega bestseller.

Winter in Tokyo adalah novel ketiga dari empat novel fiksi romance empat musim karya penulis Ilana Tan Novel pertama berjudul Summer in Soul, novel kedua berjudul Autumn in Paris, dan novel keempat  berjudul Spring in London. 

Menariknya, keempat novel empat musim yang memiliki latar berbeda tetapi beberapa tokoh dalam novel-novel tersebut saling berkaitan/memiliki hubungan, (Ada beberapa cerita yang menampilkan tokoh-tokoh yang ada dalam novel-novel lainnya). 

Biar makin afdol, coba deh baca keempat novelnya, berasa banget kita lagi jalan-jalan di negara empat musim itu, dan turut menyelami kisah-kisahnya, apalagi penulis menyuguhkan kisahnya dengan showing dan telling yang dalem banget.

Gimana, sudah siap baca ulasannya?

Judul : Winter in Tokyo

Penulis : Ilana Tan

Jumlah Halaman : 328 Halaman 

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

ISBN : 9786020655680

Cetakan ke tiga puluh tiga : September 2021

Blurb :

"Tetangga baruku. Nishimura Kazuto, datang ke Tokyo untuk mencari suasana baru. Itulah katanya, tapi menurutku alasanya lebih dari itu. Dia orang yang baik, menyenangkan, dan bisa diandalkan. Perlahan-lahan mungkin sejak malam natal itu aku mulai memandangnya dengan cara yang berbeda. Dan sejak itu pula rasanya sulit membayangkan hidup tanpa dia". Keiko tentang Kazuto.

"Sejak awal aku sudah merasa ada sesuatu yang menarik dari Ishida Keiko. Segalanya terasa menyenangkan bila dia ada. Segalanya terasa baik bila dia ada. Saat ini di dalam hatinya masih ada seseorang yang ditunggunya. Cinta pertamanya. Kuharap dia bisa berhenti memikirkan orang itu dan mulai melihatku. Karena hidup tanpa dirinya sama sekali bukan hidup". Kazuto tentang Keiko.

Mereka pertama kali bertemu di awal musim dingin di Tokyo. Selama sebulan bersama, perasaan baru pun mulai terbentuk. Lalu segalanya berubah ketika suatu hari salah seorang dari mereka terbangun dan sama sekali tidak megingat semua yang terjadi selama sebulan terakhir, termasuk orang yang tadinya sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya .... 

Ishida Keiko.

Ishida Keiko atau yang akrab disapa Keiko, adalah wanita blasteran Indonesia - Jepang. Keiko yang seorang Librarian  bekerja disebuah perpustakaan umum di Shinjuku dan sangat mencintai pekerjannya. 

Gadis itu tinggal disebuah apartemen menempati kamar 202 di lantai dua selama lima tahun terakhir, ia tinggal dengan beberapa orang, dan sangat akrab, salah satunya adalah sepasang Kakek Nenek bernama Osawa yang tinggal dilantai dasar, sekaligus merupakan penanggung jawab gedung, selain mereka ada beberapa penghuni apartemen lainnya dengan berbagai profesi.

Hingga suatu pagi, Keiko mendapat kabar bahwa kamar 201 yang berada tepat di sebrang kamarnya telah ditempati oleh seorang pria. Kamar itu sebelumnya ditempati oleh seorang arsitek kemudian kosong dalam waktu cukup lama. 

Keiko mendapati tetangga barunya itu tidak keluar kamar sejak pertama kali datang ke apartemennya, hingga malam, tak ada suara, dan lampu kamar gelap. Tiba-tiba pikiran buruk melintas dalam benak Keiko, bagaimana kalau penyewa baru itu sakit, atau terjadi sesuatu di dalam kamarnya. 

Karena rasa penasaran Keiko mengendap-endap dan menghampiri kamar 201, saat kepalanya masih menempel di daun pintu, tiba-tiba pintu kamar terdorong oleh pria berpostur tinggi penghuni kamar, Keiko pun jatuh tersungkur. 

Sungguh awal pertemuan yang memalukan bukan? Tetapi pertemuan itulah yang menjadi awal perasaan mereka satu sama lain. Ya, perasaan Keiko dengan laki-laki yang diketahui bernama Nishimura Kazuto, atau yang biasa disebut Kazuto.

Nishimura Kazuto. 

Nishimura Kazuto. Seorang Street Photographer yang tinggal di New York - Amerika, dan memutuskan kembali ke Jepang yang selama 10 tahun terakhir tidak pernah ia kunjungi. Kedatangannya untuk menghindari seorang wanita yang dicintainya bernama Iwamoto Yuri kerena wanita itu akan menikah dengan sahabatnya.

Kepulangannya ke Jepang tak lain sebagai usaha untuk melupakan Yuri, karena itulah, Kazuto tinggal di apartemen kecil di pinggiran kota jauh dari keluarganya untuk menenangkan diri, dan hanya diketahui oleh pamannya saja. 

Hmmm ... gimana nih, penasaran kan dengan kelanjutan ceritanya? 

  • Winter in Tokyo menggunakan alur maju, walau pun ada part yang menggunakan alur mundur tetapi sekadar flashback ketika menceritakan masa kecil Keiko bertemu dengan Akira cinta pertamanya (Masa kecil Keiko saat awal mula bertemu dengan Akira cinta pertamanya banyak diceritakan secara khusus dalam epilog).
  • POV menggunakan orang ketiga sebagai tokoh utamanya, tetapi dalam novel ini lebih banyak menceritakan kisah Keiko dan Kazuto. Sedangkan tokoh Akira dan Yuri hanya ada dibeberapa bagian saja dalam cerita ini.
  • Dalam novel ini, dan seperti novel-novel sebelumnya,  gaya bahasa Ilana Tan dalam menulis masih menggunakan bahasa Indonesia baku sesuai dengan EYD, namun demikian novelnya tetap ringan dan enak dibaca, lho ....

Kazuto - Walaupun baru bertetangga dua minggu, ternyata kita sudah bisa saling memahami. Aku senang sekali. (Halaman : 53). 

Keiko-Chan adalah panggilan khusus untuk Keiko yang disematkan oleh Kazuto. Hubungan mereka pun semakin akrab, karena bertetangga mereka saling membantu satu sama lain. Suatu hari, didapati kamar Keiko gelap gulita karena lampu mati, Kazuto membantu wanita itu yang ternyata takut dengan gelap.

Kazuto - Kenapa harus takut gelap kalau ada banyak hal indah yang hanya bisa dilihat sewaktu gelap? (Halaman : 68). 

Wah, so sweet, sejak saat itu, Keiko tak lagi takut kamarnya gelap, apalagi tanpa sepengetahuannya Kazuto menempel banyak bintang bertaburan yang dapat menyala dalam gelap di langit-langit kamarnya. 

Hal-hal manis lainnya nampak ketika Kazuto diam-diam mengambil gambar Keiko dengan lensa kameranya. Kazuto tidak mungkin memotret sebuah obyek dengan hasil yang sangat bagus jika ia tak menyukainya.

  • Saat membaca novel ini jujur rasanya enggak rela ketika Keiko masih saja memikirkan Akira, dan terus mencari keberadaan cinta pertamanya itu, padahal Kazuto jelas-jelas menyukainya, iya kan? hehehe, penulis sungguh mampu mengaduk-aduk perasaan pembacanya.

Hingga suatu hari tanpa sengaja Keiko bertemu dengan seorang dokter (Sensei) yang tak lain adalah Kitano Akira. Tapi sayang Akira merasa tidak mengenalinya. Walaupun tak mengingat Keiko. Akira berusaha untuk mendekati Keiko, dan  berniat mengajak Keiko untuk menonton pertunjukan balet "Swan Like".

Akira dan Kazuto ternyata saling mengenal, dan berteman sejak kecil, tanpa sengaja mereka berdua kembali depertemukan di halte bus saat turun hujan. 

Sering waktu, Keduanya tidak saling tahu, bahwa wanita yang akan di ajak ke acara reuni sekolah beberapa bulan yang akan datang adalah wanita yang sama yaitu Keiko. 

Saat perayaan natal, Kazuto meminta Keiko untuk tidak memikirkan Akira. Keiko menyanggupi, mereka berdua saling bertukar hadiah, Keiko memberi Cookies buatan tangannya untuk Kazuto, dan Kazuto memberinya sepasang sarung tangan woll berwarna merah, syal, dan penghangat telinga. Hadiah-hadiah itu ia kenakan saat perayaan natal agar tidak kedinginan di musim winter.

Keesokan harinya Keiko pergi ke  Kyoto berkunjung ke rumah keluarganya. Kazuto mengantarnya sampai ke stasiun, dan berjanji akan menghubungi wanita itu setelah sampai ke tempat tujuan, dan akan menjemputnya kembali di stasiun beberapa hari kemudian. Kazuto uga berjanji akan memberitahukan hal penting berkaitan dengan siapa cinta pertama Keiko sebenarnya. 

Tetapi sayang, tak ada satupun janji yang ditepatinya, Kazuto menghilang bak di telan bumi. ponselnya tak bisa dihubungi, apartemen pun tak berpenghuni. Tidak ada satu orangpun yang mengetahui keberadaannya. Sejak saat itulah Keiko mulai kehilangan, dan merasakan ada perasaan lain dalam hatinya.

Usut punya usut, ternyata Kazuto mengalami kecelakaan. Dia menjadi korban pengeroyokan, hingga harus dilarikan ke RS dan mengalami amnesia. 

Kazuto tidak bisa mengingat kejadian dalam satu bulan terakhir, otomatis Kazuto tidak mengingat Keiko sama sekali, dan semua orang yang pernah ia kenal dalam satu bulan terakhir. Hingga suatu hari Yuri datang ke Jepang, kedatangannya karena ingin kembali kepada Kazuto, dan membatalkan pernikahannya.

Yuri mengambil barang-barang milik Kazuto di apartemennya. Ketika membuka laptopnya ia menjumpai beberapa foto hasil tangkapan layar kamera milik Kazuto. seorang wanita cantik, siapa lagi kalu bukan Keiko. 

Semua foto yang ada di folder ia hapus tanpa sisa, pun foto-foto yang ada di kameranya, beberapa foto yang ada di laci apartemen Kazuto ia ambil. Menurut Yuri, itu adalah tindakan yang tepat, apalagi Kazuto dalam keadaan amnesia.

Acara reuni sekolah pun berlangsung, Keiko akhirnya pergi bersama Akira, karena kazuto menghilang. Kazuto juga hadir di acara reuni dengan harapan akan membantu ingatannya kembali pulih.

Keiko dan Kazuto tanpa sengaja bertemu, Kazuto yang tidak mengingat Keiko tetap merasakan sesuatu dihatinya ketika wanita itu mencoba mendekatinya, dari situlah Kazuto akhirnya tahu bahwa ia pernah tinggal di apartemen kecil di pinggir kota bersama Keiko, tetapi sayang, tak ada satu pun yang tersisa benda yang dapat memulihkan ingatannya karena sudah dibersihkan oleh Yuri yang terlebih dulu menemukan apartemennya.

Epilog : 

Nah, endingnya lumayan plot twist nih. Jadi sebenarnya, cinta pertama Keiko itu ternyata bukan Akira seperti yang ia yakini sejak masih kecil, melainkan Kazuto.

Saat Keiko masih kecil pernah kehilangan kalungnya diatas hamparan salju, seorang anak laki-laki bertopi biru datang menghampiri dan membantu mencari kalung itu. 

Keiko lalu bertanya pada saudara kembarnya, yang bernama Naomi.

"Siapa nama laki-laki itu?" kata Keiko.

"Laki-laki yang mana?"

Kemudian Keiko menunjuk ke seberang, mengarah kepada laki-laki yang memakai topi biru yang sedang berjalan menjauh.

Naomi menjawab, "Kitano Akira." Padahal sebelumnya, Kazutolah yang memakai topi itu saat membantu Keiko mencari kalung, kemudian meminjamkan topinya pada Akira beberapa saat sebelum mereka pergi. 

Sejak saat itu Keiko mengira Kitano Akira adalah cinta pertamanya. Inilah yang ingin Kazuto sampaikan pada Keiko, sebelum dia mengalami kecelakaan dan amnesia.

Tetapi takdir berkata lain. Kazuto yang amnesia, tetap menyukai Keiko pada akhirnya. Lalu mereka kembali bersama.

Pluss dan Minus dari novel Winter in Tokyo :

+Yang aku suka dari novel ini, adalah tidak terlalu fokus membahas sepasang kekasih, tetapi tokoh-tokoh lainnya pun ikut andil dalam cerita, termasuk cerita dari penghuni apartemen lainnya. "Jepang" yang menjadi setting menurutku sudah tergambar dengan cukup jelas. 

-Karena ceritanya tidak ada konflik yang terlalu berat, sehingga endingya enggak begitu jauh meleset dari perkiraanku (gampang ditebak), sebagai pembaca secara keseluruhan novel Ilana Tan selalu terbaik dan membuatku jatuh hati, apalagi Winter in Tokyo ini sudah di filmkan loh, gimana, tertarik kan? 

Untuk novel ini aku kasih rete 4/5.

Happy reading yaaaa teman-teman, nantikan ulasan novel lainnya ya, see u



 

 

 

 


















Junitha Hornet
Selamat Datang di Junitha Hornet's Story Blogger, Cerpenis, dan Penyuka Buku "Menulislah Karena Suka, Maka Kamu Akan Menikmatinya".
Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar